Kamis, 16 Mei 2013

Move On!

Move on, ya, satu-satunya hal yang paling gue ingin bisa lakuin. Gue gak pernah tau kalau mupon itu seberat dan sesusah ini. Setelah gue menerima kenyataan pait bahwa Icih lebih memilih lelaki yang ada segalanyah, gue sadar diri. Walaupun awal-awalnya gue ngerasa jadi korong di tengah-tengah hempasan angin. 

Sempet gue liat chat kita pertama sampe yang terakhir, pertamanya gue ketawa-ketawa kesananya gue gesek-gesek pantat gue di lantai sambil nangis sampe bujur lecet-lecet, gue gak tau ini maksutnyah apa tapi ini bener gue lakuin. Pernah gue di kamar mandi teriak "IKHLASSS DEMI TUUUHAAANNNNNN" pake gaya suara Arya Wiguna ke geleng stum. Pernah juga gue waktu itu neriakin temen gue yang lagi pacaran dengan indahnya di depan gue. Kampret.

Gue berusaha. Terus berusaha. Sampe akhirnyah gue berhasil Move On! (OOOOOYYYEEEAAHHHHHHHHH)

Yang gue lakuin buat bisa move on dari si kampret Icih ini adalah:

1| Gue sadar gue gak mau alay

Kenapa? Gue punya twitter biar keliatan gaul padahal buduk dimana-mana. Di twitter ini keliatan banget anak-anak alay yang baru putus cinta tuh nulis yang galau-galau. Contohnya:

"Aku tanpamu butiran debu" atau "Aku gak tau lagi harus bergantung kemana selain dirimu"

BULLSHIT!

Butiran debu? Ya gue kebayang aja ada orang tiba-tiba bertebaran kaya debu, horror banget sumpah! Gue bersin, langsung ada orang keluar dari idung gue sambil teriak "aahhhhhh", sumpah nggak banget.

Bergantung selain dirimu? Ini lebih horror lagi, gue curiga kalo pasangan si manusia galau  ini pohon jambu atau kersen atau apalah yang sejenisnya. Ini bener-bener tingkat ke-alay-an yang paling parah.

Dan begonya gue salah satu diantara mereka. Gue tiba-tiba jadi alay, tiba-tiba suka nge-tweet yang galau-galau. "Dia rindu aku gak yah?". Ih jijik. Karena itu gue mau berubah! Gue berubah dengan nggak bikin tweet galau. Gue mencoba yang asalnya bilang "Aku rindu kamu....." dengan penambahan titik-titik supaya berkesan mendalam, gue rubah jadi sedikit lebih macho "Aku rindu kamu..... KAMPREETT!!!!!".

Ya setidaknya gue ada usaha.

2| Gue sadar gue gak mau galau

Gue suka galau terus akhir-akhir ini. Gue juga jadi lebih sensitif sama pelm yang ngandung unsur cinta-cintaan. Dulu waktu jatuh cinta, gue ngeliat bentuk cinta yang lope-lope itu terlihat indah. Sekarang bentuk lope-lope itu keliatan lebih mirip bujur monyet di mata gue. Dulu waktu jatuh cinta, kalau gue liat orang pacaran yang awet suka minta saran. Sekarang kalo gue liat yang pacaran gue taburin menyan. Ketika gue galau, seolah semua berubah. Waktu galau juga gue sering ngelamun hal yang nggak-nggak, bukan, bukan bokep. 

Yang paling bikin gue galau adalah, kalau gue ketemu Icih di sekolah. Galau banget. Seakan hatiku sudah malas berkiprah dalam jiwa (eeaaaaaaa). Mau ngomong "Hai! Gimana sehat?" tapi muka gue gak cocok buat ngeluarin kata-kata imut kaya begituan. Gue juga takut malah salah ngomong yang harusnya bilang "Hai! Gimana sehat?" jadi "Hai! Mau di bacok kapan?". Gue harus tau diri, karena itu setiap gue berpapasan di sekolah gue pura-pura ngeliat ada tai berpita di lantai. Ya, gue nunduk aja gitu.

Gue gak mau mandang dia. Sungguh aku tak kuath Ahh~. Kenapa? Karena, every single fucking time I see her eyes, that fucking memories kills me many times! Yap. Setiap kali gue ngeliat matanya, semua memori tentang Icih yang ada di otak gue keluar gitu aja, merusak dan tak ter-elak. Gue suka ingin nangis kalo harus nginget-nginget memori yang udah jelas jadi milik orang lain. Walaupun setidaknya gue bersyukur memori itu pernah diem dan buat hidup gue jadi lebih indah. Jujur, emang kedengerannya cewe banget tapi memang dalam 1 minggu gue "hilang rasa" sama Icih, gue nangis meluk guling di kamar. Ini sebenernya udah biasa, dulu juga pernah kaya gini.

Dan yang paling kampret adalah entah mengapa, walaupun gue udah berusaha keras buat gak liat matanya tapi seolah matanya tuh mancing mata gue. Seakan gue mendengar bisikan...

"BINAR! LIAT MATA SAYA! INI GAYA KAMU KAN! DEMI TUUUHAAANNNNNN!!!!"

Gue gak bisa ngelak lagi, gue paling tahan liat mata dia selama 3.47685476947568947586745865364 detik.

Gue tau gue galau dan gue tau ini gak baek. Gue mulai menata kembali idup gue. Gue gak mau galau terus, gue gak mau hidup gue sia-sia cuma karena hal yang sepele, ya, cuma karena cinta. Gue mulai berubah, asalnya gue nangis-nangis....

Bentar, cowok kece gak boleh nangis. Ralat!

Gue mulai berubah, asalnya mata gue berkeringat sambil tereak "KENAAAPAAAHHHH" sekarang berubah jadi mata gue berkeringat tapi sambil mendesah pake suaranya NAIF di lagunya yang berjudul Posesif "Mengapaaaaa akuu beegiiiniiiii....."

Setidaknya gue berubah.

3| Gue sadar gue kehilangan jodoh gue

Kenapa? Sesuai kata pepatah:

"When you insist to open the door that you believe that door will give you some happiness. You lose another greater door with greater happiness"

Yang artinya:

"Ketika kamu keras kepala ingin membuka pintu yang kamu percaya pintu tersebut bisa ngasih kamu secercah kebahagiaan. Kamu akan kehilangan pintu lain yang lebih bagus dan lebih banyak kebahagiannya"

Jleb.

Nusuk banget.

Ya, gue terlalu fokus ke pintu kebahagiaan gue yang berada di Icih. Gue sadar gue kehilangan calon jodoh gue yang lain, yang lebih bagus dan yang lebih kece. Gue terlalu men-raja-kan cinta gue ke Icih. Gue mulai sadar, gue gak dapet jodoh tuh gara-gara gue terlalu menyianyiakan kesempatan gue ke satu orang. Gue harus berubah!

Dulu pas bangun gue inget Icih. Liat matahari inget Icih. Liat gunung inget Icih. Liat bulu ketek inget Icih. Bahkan, korong pun terlihat seperti chocochip bagii gue ketika jatuh cinta. Emang kedengernya lebay tapi emang begitu adanya, gue emang tipe lelaki yang logika udah gak jalan kalau memang urusannya tentang cinta.

Gue mulai berubah, gue mulai nonton pelm-pelm yang gak ada unsur cintanya. Walaupun kadang di dalem pelm itu ada sedikit bokep-bokepnya, kaya adegan ciuman tapi kaya yang kelaparan, saling lahap gitu. Efeknya emang gak banget, gue jadi lebih hafal pemeran pelm yang meragain gituan daripada nama temen sendiri. Tapi biarin, yang penting gue gak inget lagi Icih.

Gue berubah dulu hal yang gue inget ketika bangun adalah Icih. Sekarang hal pertama yang gue inget adalah, ya, diri gue sendiri.

Gue jadi inget diri gue sendiri YANG TETEP KAGAK BISA MUPON!!!!!

Lalu entah mengapa ketika gue lagi mandi di sungai, nggak ding, di rumah. Waktu itu tiba-tiba dalam kebingungan ini, dalam situasi dimana gue seperti bulu kelek yang di tiup angin, gue mikirin hal yang menurut gue ajib banget yaitu...

Kenapa gue bisa suka sama Icih?
Kenapa gue bisa rela ngorbanin kepentingan gue demi Icih?
Kenapa gue bisa jadi bego demi Icih?

Setelah sejam gue di kamar mandi sambil nyanyiin 3 album lagu campuran MOCCA, Endah N'Rhesa, dan laennya (ajib banget kan?) gue dapet kesimpulan yang pasti dan masuk akal.

Gue suka sama Icih cuma karena dia berbeda dari yang laen.

Dan dari sana secara bersamaan gue juga menyimpulkan bahwa...

Semua manusia bahkan wanita itu pada dasarnya memang berbeda dari yang laen. Itu berarti berbeda dari yang laen memang sudah menjadi suatu hal yang umum, bukan sesuatu yang spesial. Dengan kata lain, sebenernya Icih itu sama dengan wanita-wanita lain. Ya, mereka hanya berbeda. Umum.

Dan juga! Setelah gue beres mandi (gue sadar ini masih belum di kolor) gue menyadari sesuatu bahwa...

Selama ini gue itu bukan nyari perempuan yang berbeda. Gue mencari perempuan yang mengerti perbedaan. Gue mencari perempuan yang dimana kita bisa saling mengerti perbedaan kita sendiri, mengerti betapa jelasnya frase "Aku dan kamu itu beda dan kita deal with it". Bukan perempuan yang masih mencari pasangan yang "ada segalanya" atau "sempurna" karena, ketika sebuah pasangan mengerti perbedaan diantara mereka seniri. Mereka pun bakalan tau gitu kalau apapun usaha yang mereka lakukan untuk terlihat sempurna itu, semua hanya akan memunculkan perbedaan yang lainnya, keumuman yang lainnya.

Kata kuncinya adalah: Beda = Umum. Perempuan yang gue cari: mengerti perbedaan.

Entah kenapa gue inget hari itu, gue tersenyum lebar. Sambil menyingsingkan kolor karena si Joni kedinginan, gue tersenyum lebar.

Lalu playlist di hape muterin lagunya Akeboshi yang berjudul Wind


Cultivate your hunger, before you idealize
Motivate your anger, to make them all realize
Climbing the mountain, never coming down
Break into the contents, never falling down

My knee is still shaking, like I was twelve
Sneakin' out the classroom, by the back door
A man railed at me twice though
But I didn't care
Waiting is wasting, for people like me

Don't try to look so wise
Don't cry 'cause you're so right
Don't dry with fakes or fears
'Cause you will hate yourself in the end

You say, dreams are dreams
I ain't gonna play the fool anymore
You say, 'cause I still got my soul
Take your time baby
Your blood needs slowin' down
Breach your soul to reach yourself before you gloom
Reflection of fear make shadow of nothing
Shadow of nothing
You still are blind if you see winding road
'Cause there's always straight way to the point you see
Lagu habis dan ya...









Gue berhasil Move On! Fuck yeah!


We share our PAIN
We share our HAPPINESS
We share our PRIDE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar